Minggu, 24 Juli 2011

Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif
Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
3. Fungsi Pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi
Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
9. Fungsi Fasilitasi
Yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.

10. Fungsi Pemeliharaan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.
Read More..

IDENTIFIKASI TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava)

Psidium guajava atau yang lebih dikenal dengan nama jambu biji atau jambu klutuk merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brazil, dan disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu biji dikenal mengandung banyak vitamin C.
Klasifikasi dari tanaman ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Jambu biji biasa ditanam di halaman dan ladang-ladang sampai pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut sebagai tanaman buah-buahan. Tanaman perdu ini memiliki banyak cabang dan ranting. Tingginya sekitar 12 m. Daunnya berbentuk bulat telur, kasar dan kusam. Batangnya keras. Bunganya kecil-kecil, berwarna putih. Buahnya yang sudah masak berwarna hijau kekuningan, sedangkan daging buahnya mengandung banyak biji. Ada juga yang tidak berbiji (sukun).
Berikut ini adalah identifikasi tanaman tersebut :
1. Daun (Folium)
Daun dari Psidium guajava termasuk daun yang pada pangkal daunnya tidak bertoreh. Jenis bangun daunnya adalah ovatus (bangun bulat telur) karena bentuk dari daun ini bulat menyerupai telur. Selain itu ujung dan pangkal dari daun ini berbentuk membulat (rotundatus) karena pada ujung daun tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur. Tulang-tulang daunnya melengkung (cervinervis). Dan bentuk tepi daunnya rata. Kemudian daging daunnya (intervenium) adalah herbaceous karena daun ini tipis dan lunak. Sedangkan permukaan daunnya berkerut atau rugosus.
Termasuk juga dalam daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, yaitu karena duduknya anak daun pada ibu tangkai saling berhadapan.

2. Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Karena berfungsi untuk menopang seluruh tubuh tumbuhan tersebut.
Batang dari tanaman Psidium guajava jenisnya adalah batang berkayu atau lignosus yaitu karena batangnya keras dan kuat. Permukaan dari batang ini memiliki bagian kulit yang mati. Batang jambu biji ini juga memiliki arah tumbuh yang tegak lurus (erectus).
Kemudian arah percabangannya disebut monopodial karena batang pokoknya terlihat jelas, lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Cabang-cabang ini juga memiliki sifat sirung pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan daun. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil).
Cabang-cabang pada tanaman ini juga mempunyai arah tumbuh condong ke atas (patens) karena cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45o.

3. Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok ke-3 setelah batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Akar memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d. Kadang-kadang sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan.
Psidium guajava memiliki sistem perakaran tunggang, dan jika akar lembaga tumbuh terus akan menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar yang berasal dari akar lembaga disebut dengan akar tunggang (radix primaria).

4. Bunga (Flos)
Bunga adalah bagian dari tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Pada umumnya bunga memiliki sifat-sifat yang menarik sebagai berikut :
- Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya
- Warnanya
- Baunya
- Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain
Menurut tempatnya pada tumbuhan, bunga dari Psidium guajava ini termasuk dalam golongan flos lateralis atau flos axillaris yaitu bunga yang terletak pada bagian ketiak daun.
Bunga tersebut memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1. Pedicellus (tangkai bunga) yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
2. Receptaculum (dasar bunga) yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
3. Corolla (mahkota bunga) yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya bagian ini merupakan warna bunga.
4. Stamen (benang sari)
5. Pistillum (putik), yang terdiri atas : stigma, stillus, dan ovarium
6. Kalyx (kelopak bunga) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang menyelubungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Bunga ini termasuk bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus). Jumlah sepalae pada bunga ini adalah 5. Corolla dan calyxnya bebas. Memiliki stamen yang banyak yang duduk pada dasar bunga. Bunga ini termasuk bunga yang polisimetris. Tipe ovariumnya yaitu inferus.

5. Buah (Fruktus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah , dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Dan bagian-bagian bunga yang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jika bukan merupakan suatu bagian buah yang penting. Misalnya saja pada buah jambu biji ini, di bagian ujung buah masih dapat kita lihat kepala putiknya.
Buah jambu biji ini merupakan buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Dan buah ini juga berisi biji yang banyak. Buah ini termasuk dalam golongan buah buni (bacca) yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, yaitu lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang berdaging tebal, lunak, dan sedikit berair. Biji-bijinya terdapat bebas dalam dalam bagian yang lunak itu.
Read More..